Dalam kegelapan seseorang hidup dalam gulita, tiada pencerahan. Dengan ilmu kegelapan itu sirna. Tidak berlebihan bila ilmu adalah cahaya yang dapat menyinari kehidupan bagi pemiliknya. Allah swt membimbing setiap muslim untuk mengetahui siapa dirinya, lebih mengenal siapa Allah, dan bagaimana hidup ini. Tanpa pengetahuan itu, setiap muslim tidak akan pernah tahu jalan pulang menghadap Sang Pencipta.
Apa yang dirasakan jika dipanggil bodoh oleh orang lain? Sedih, kesal, marah, dan mungkin ia akan memberontak. Tidak ada orang yang senang dibilang bodoh. Kata bodoh adalah kata yang tidak menyenangkan. Bodoh dalam arti tidak tahu apa-apa memang sangat menyedihkan. Orang yang tidak tahu apa-apa memang seringkali dijadikan bahan ejekan oleh orang-orang yang tahu lebih banyak. Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini. Tanpa pengetahuan, tangan dan kaki akan terbelenggu, tidak bisa bergerak kemana-mana, cakrawala berpikirpun menjadi suram.
Allah swt menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan berilmu akan diangkat beberapa derajat. Yang lebih mengesankan lagi bahwa ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan. Seseorang bisa mencapai apapun dengan ilmu yang dimilki.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan dunia, maka wajiblah baginya menuntut ilmu duniawi. Dan barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka tuntutlah ilmu akhirat. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya yaitu dunia dan akhirat maka tuntutlah ilmu dari keduanya.”
Seseorang yang menginginkan sukses didunia dan akhirat, maka wajiblah ia mencintai ilmu. Caranya, mempelajari sekaligus mengamalkannya. Jika seseorang ingin tahu sejauh mana tingkat kesuksesannya, maka bisa dilihat dari seberapa besar kecintaannya pada ilmu. Orang-orang Barat, Jepang, dan Cina dinilai lebih maju. Mereka mengetahui banyak hal, ternyata rahasianya ada pada hobi mereka yaitu gemar membaca. Membaca dijadikan aktivitas rutin harian. Mereka wajib membaca buku ataupun sumber bacaan lainnya setiap saat. Itulah yang membuat mereka maju beberapa langkah daripada orang Islam.
Kewajiban belajar bagi setiap muslim tidak ada batasnya hingga ia tutup usia. Setiap orang akan mengalami perubahan hidup dari detik ke detik. Usianya semakin bertambah dan jatah hidupnya semakin berkurang. Kebutuhan semakin banyak, tubuh semakin melemah, dan potensi masalah semakin bertambah. Setiap orang harus mulai menyadarinya dari sekarang sehingga ia akan siap menghadapinya. Yang terpenting seseorang harus mengetahui bagaimana cara menyikapinya. Semua akan bisa dihadapi dengan ilmu. Bagaimana mungkin ia bisa menyikapi segala perubahan jika ilmunya tidak bertambah? Jika kondisi perubahan disekelilingnya tidak diimbangi dengan pertambahan ilmu, maka yang ada hanyalah emosi dan ketegangan. Maka jangan heran kalau saat ini banyak orang yang terkena stress, depresi, bahkan gila.
Salah satu ciri dari orang yang kurang ilmu ialah selalu mengandalkan otot dan amarah. Emosinya tak terkendali. Inginnya marah terus menerus. Sedikit saja tersinggung, maka memuncaklah amarahnya. Jika sudah demikian, dia tidak akan tahu lagi mana yang benar dan salah.
Setiap muslim harus mulai dari sekarang untuk membuat program belajar tiada henti. Dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun, seluruh aktivitasnya harus memiliki muatan ilmu. Setiap muslim harus membebaskan diri dari belenggu kebodohan dengan ilmu.
Mencari uang lebih banyak lagi tidak masalah jika orientasinya adalah ilmu. Karena mencari ilmu memang membutuhkan dukungan materi. Dengan uang yang dimiliki, kesempatan untuk mengikuti kursus, sekolah formal, membeli buku dan lain sebagainya akan semakin terbuka lebar. Namun jika tidak memiliki banyak uang, peluang untuk menuntut ilmu tidak akan tertutup. Banyak cara yang bisa dilakukan. Karena sesungguhnya, inti dari belajar tiada henti ini ada pada kesungguhan tekad untuk melaksanakannya. Keterbatasan materi, kemampuan fisik, dan teknis, tidak akan membuat seseorang mengurungkan niat belajar jika tekadnya sudah kuat.
Seorang pejabat terpuruk karena kurangnya ilmu. Seorang pelajar dan mahasiswa terlibat aksi kemaksiatan karena kurangnya ilmu. Seorang presiden pun bisa terjebak dan tertipu karena kurangnya ilmu. Dengan demikian upaya untuk belajar tiada henti harus dijadikan sebagai program harian. Apa yang dilihat oleh seorang muslim haruslah menjadi ilmu. Ia harus mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari tayangan televisi yang dilihat. Ia harus menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman dari setiap aktivitasnya. Hanya orang yang terus memperbaiki dirinya dengan ilmu yang akan hidup dalam samudera kearifan dan lebih bijak memandang kehidupan. Namun, orang yang sedikit ilmunya akan terombang ambing tesapu ombak.
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Belajar bukan hanya milik pelajar atau mahaiswa. Jika demikian, maka belajar hanya akan terjadi disaat masa sekolah berlangsung. Belajar adalah tugas seumur hidup. Setiap muslim harus berpikir keras mencari cara untuk mengubah pandangan yang salah selama ini. Banyak siswa merasa telah selesai dari peperangan ketika ujian selesai. Padahal soal-soal kehidupan akan terus muncul setelah selesai sekolah. Inilah yang harus diubah. Setiap muslim harus mendapatkan cara untuk memotivasi diri agar terus semangat untuk belajar. Tujuan memiliki banyak ilmu adalah agar tahu cara menghadapi hidup dengan baik dan tidak menjadi beban bagi orang lain.
Ilmu pengetahuan laksana hamparan laut yang sangat luas dan dalam. Bahkan lautan ilmu seolah tidak bertepi dan tanpa batas akhir. Ilmu pengetahuan akan membentuk manusia menjadi berkualitas jika si pemilik menggunakannya dijalan Allah swt. Dan Allah meridhoi. Lebih dari itu, ilmu pengetahuan adalah sarana untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Allah swt berfirman pada Surat Al-Mujadillah ayat 11 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah kamu dalam majlis’, maka lapangkanlah. Niscaya Allah swt akan memberi kelapangn kepadamu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah. Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Terlebih lagi jika orang yang berilmu itu ikhlas dalam mengamalkannya sebagaimana yang dituntunkan dalam islam, niscaya Allah swt akan memberikan balasan yang setimpal. Ketika maut menjemput dan putuslah segala amal, maka yang akan terus mengalir adalah pahala dari ilmu yang bermanfaat. Sebaik-baik ilmu adalah yang berbuah menjadi amal dan dilakukan dengan ikhlas.
cahaya yg menerangi kegelapan dunia
ReplyDeletesemoga ilmu kita semua bermanfaat...
ReplyDeletehmmmh...Q dikerjain neh!!
ReplyDeleteudah capek2 ngetik,,,eeeh ngetik ulang...
ilmu=cahaya kehidupan
tanpa ilmu..manusia akan hidup dalam kebodohan...
jadi,,,rajin2lah mencari ilm,coz ilmu gak cuma berguna di dunia,tapi juga di akhirat....
wewewewewew.......
ReplyDeletesemua manusia ingin mendapatkan ilmu yang baik untuk dirinya
ilmu yang menerangi kehidupan kita ...
ReplyDeletei agree with u...
ReplyDeleteilmu bagaikan bensin dalam motor kehidupan kita..(he2, maklum..anag otomotif..)
comment balik y